Geografi dan Iman
Kristen
Geografi
dunia yang ditulis dalam perspektif Alkitab adalah geografi yang menyatakan
bahwa Allah pencipta dan berdaulat yang menyertai kehidupan manusia dalam dunia
ciptaan-Nya, God is the Designer,
Creator, and Sustainer on the universe. Alkitab menjadi kunci untuk
memahami geografi dunia, memampukan kita untuk memahami tujuan dan rencana Allah
bagi dunia dan umat manusia. Geografi dunia mempelajari pemahaman fisik dunia
dengan mempelajari tempat, daerah, lingkungan, masyarakat, budaya, termasuk,
sungai, batuan gunung, kota, negara dan tempat-tempat di seluruh dunia,
singkatnya pengetahuan tempat kehidupan manusia. Mempelajari geografi dunia
dalam perspektif Alkitab menyediakan banyak kesempatan untuk menyatakan
kemuliaan bagi Allah Pencipta. Melalui ilmu geografi tentang bumi, gunung,
sungai dan semua realitas ciptaan alam, manusia semakin menyaksikan kedaulatan
Allah Pencipta, semakin jelas kesaksian pernyataan umum pada manusia.
Pembelajaran
geografi juga menekankan tempat fisik kehidupan manusia (physical geography), habitat hidup manusia dan ciptaan Allah
lainnya. Secara tradisional world geography
mempelajari pemahaman praktis pengelolaan sumber-sumber alam dan bumi. Geografi
mempelajari bumi, sumber-sumber alam, perpindahan manusia, sejarah, termasuk
perjalanan misi amanat penginjilan (pilgrim).
Geografi dalam sudut pandang evolusi, melihat geografi sebagai bagian dari
perjalanan evolusi dari pembentukan batu-batuan bumi. Dalam sudut pandang
evolusi, mereka melihat gejala-gejala alam dan membuat asumsi-asumsi tentang
terjadinya perubahan dari satu kejadian dengan kejadian lainnya, melakukan perbandingan
dari satu mahkluk dengan mahkluk lainnya. Mereka membandingkan kehidupan masa
lalu dan sekarang dan mengaitkannya tanpa dasar perkiraan-perkiraan.
World geography dalam perspektif Kristen
menekankan penciptaan yang memuliakan Allah sebagai pencipta. Alkitab
menyatakan bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah pencipta. Allah adalah
Allah yang berdaulat dalam kehidupan manusia “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia,
yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga
tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena
Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk
mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan
batas-batas kediaman mereka” (Kis. 17:24-26). pasal ini
menjelaskan dua hal penting tentang kebenaran: pertama, setiap manusia berasal
dari satu turunan. Kedua, Allah menyatakan bahwa manusia pertama menurunkan
keberadaan banyak bangsa dalam dunia.
Pendidik
Kristen harus hidup dalam God-centered
universe. Dalam perspektif ini, kekristenan membahas geografi dalam empat
hal yaitu place, physical, people, and pilgrim.
Kekristenan juga membahas masyarakat dunia yang hidup dalam alam, lingkungan
dan budayanya, membandingkannya dengan masyarakat sekitar dalam hubungannya
dengan tuhan-tuhannya. Perbandingan yang membahas masyarakat, budaya, dan alam
yang berkaitan kelaparan, kemiskinan, dan pemanfaatan alam yang menyimpang. World geography juga membahas
kekristenan yang membentuk masyarakat yang diberkati Tuhan Yesus. Melalui
budaya dunia, pembelajaran juga mengapresiasi iman pada Yesus Kristus dan
menginspirasi murid-murid untuk menjadi pengikut Kristus yang mengelola dunia
dalam kasih anugerah Tuhan. Melalui pembelajaran geografi dan budaya dunia,
murid akan lebih menghargai iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus dan
memberikan beban untuk memberitakan kabar baik bagi jutaan hidup manusia yang
tersesat.
Lapisan
batuan Grand Canyon dan Umur bumi
Tanyakan kepada setiap
pendidik Kristen, berapa usia bumi? Berapa lama planet ini sudah ada? Tanyakan pada
kebanyakan orang Kristen, sebagian dari kita tidak memberikan jawab karena
ketidakpedulian atau ketidaktahuan mereka. Sebagian akan memberikan jawaban
spontan bahwa bumi diciptakan dalam hitungan sekitar enam sampai sepuluh ribu
tahun. Orang Kristen yang lain akan memberitahu bahwa usia bumi berumur 4,5
miliar tahun. Dan justru yang menambah kebingungan kita suatu kenyataan bahwa
kita dapat menemukan kedua pendapat terdapat pada kalangan pendidik, penginjil dan
bahkan dari kalangan teolog konservatif.
Saintis dan ilmuwan
Kristen yang meyakini young-earth dan
old-earth berdasarkan usia bumi
adalah perbedaan dalam penafsiran Alkitab dan masalah interpretasi[1]. Pendukung dari young-earth kreasionis adalah Henry Morris,
Duane Gish, dan Steve Austin, dari Institute
for Creation Research, mereka menafsirkan hari-hari pada kitab Kejadian 1
sebagai waktu yang literal 24 jam hari. Silsilah dari kitab Kejadian 5 dan 11
sebagai generasi keturunan dalam waktu berturut-turut, dan banjir besar sebagai
peristiwa bencana universal. Hal ini meninggalkan sedikit ruang bagi usia bumi yang
sebenarnya bahwa usia bumi tidak lebih dari sepuluh ribu sampai tiga puluh ribu
tahun.
Pendukung dari old-earth kreasionis antara lain
astronom Hugh Ross. Ia melihat hari-hari pada kitab Kejadian sebagai jangka
waktu yang lama, bahkan mungkin jutaan tahun. Kejadian 1 menjelaskan
terungkapnya ciptaan Tuhan melalui periode besar waktu. Banjir Nuh memberikan
akibat yang tidak terlalu banyak pada batuan geologi bumi. Kreasionis old-earth yang lain hanya menunjukkan
bahwa apa yang dinyatakan dalam Kejadian
1 adalah bentuk gambaran sastra Timur kuno menggambarkan ciptaan yang sempurna.
Dalam pandangan mereka Kejadian 1 tidak pernah dimaksudkan untuk meng- komunikasikan
sejarah, Kesaksian fakta pengetahuan dan wahyu alam Allah, seringkali sulit
untuk mengkorelasikan dengan pandangan ini. Bumi memiliki banyak lapisan
sedimen ribuan meter tebalnya. Bagaimana bencana yang hanya berdurasi selama
satu tahun membentuk lapisan sedimen ini? Pembahasan kemudian beralih ke
geologi , banjir, dan Grand Canyon
The Grand Canyon menyediakan tempat yang sangat baik
untuk mempertimbangkan teori kedua teori di atas. The Grand
Canyon hampir
tiga ratus mil panjang, satu mil dalam, dan 4-12 mil lebar lempengan. Institute for Creation Research (ICR),
sebuah organisasi Kristen pendukung kreasionis young-earth. Mereka meyakini strata lapisan-lapisan batuan di
Grand Canyon terbentuk selama banjir Nuh yang terjadi hanya lima ribu tahun
yang lalu. Kebanyakan ahli geologi, termasuk kreasionis old-earth Kristen, percaya bahwa strata lapisan terjadi selama
ratusan juta tahun. Untuk mempelajari usia bumi, ICR dengan berbagai ilmuwan ahli geologi , fisika , dan biologi, melakukan
penelitian di Grand Canyon, termasuk memperhatikan kemunculan fosil kompleksitas fosil ngarai awal, usia medan
magnet bumi, peran pergeseran benua dalam timbulnya banjir, di mana zaman es
cocok untuk young-earth model, teori kanopi-air, carbon-14, dan pengukuran
waktu basal Grand Canyon ( lapisan batuan yang berasal dari aliran lava kuno )
.
ICR meneliti Great unconformity antara lapisan Tapeats Sandstone, dengan
perkiraan pada usia sekitar 500 juta tahun, dengan lapisan Hakatai Shale perkiraan
usia sekitar 1,5 miliar tahun. Kedua formasi terbentuk dengan perbedaan
perhitungan hampir satu miliar tahun terpisah dalam waktu, namun lapisannya
letaknya tepat di atas lapisan yang lain. Ada perbedaan satu miliar tahun yang
hilang di antara mereka perhitungan prakiraan waktu tersebut.
Alkitab menyatakan kesalahan
prinsip uniformitarianisme (“the present
it the key to the past”), prinsip ini adalah doktrin utama yang diajarkan
dalam memahami usia bumi. Kelemahan
uniformitariasnisme terkait tidak adanya banjir besar setelah jaman Nuh, yang
menghampiri seluruh permukaan bumi pada masa kini, sehingga efek proses
pelapukan berbatuan tidak dapat diteliti dengan tepat.[2]
Alkitab menyatakan kegagalan uniformitarianisme seperti yang dinyatakan dalam 2
Petrus 3:3-4, “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman
akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang
yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang
kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala
sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
ICR memberikan keyakinan iman
bahwa strata lapisan tanah adalah hasil dari banjir Nuh dan lapisan Grand Canyon
terjadi segera sesudah banjir tersebut, termasuk gelombang kekerasan yang
luar biasa mampu memecahkan batu-batu besar dan mengangkut mereka lebih dari
satu mil sebelum diendapkan juga berdasarkan ngarai yang berdiri sebagai bukti
besar untuk kekuatan Allah, penghakiman, dan anugerah kasih karunia.
Batuan-batuan yang berasal dari batuan vulkanik merupakan cara terbaik untuk
digunakan untuk menentukan umur batuan dari penanggalan C-14. Dengan metode C-14
penanggalan dapat ditentukan dari unsur-unsur radiometrik yang banyak di
dalamnya. The Grand Canyon memiliki batuan vulkanik di dekat bagian bawah dan
di atas. ICR telah terlibat dalam proyek pengukuran dari beberapa tahun
terakhir sampai dengan batuan vulkanik. Hasilnya tidak hanya mempertanyakan
usia batuan, strata lapisan Grand Canyon tetapi juga penanggalan radiometric dating untuk erosi yang terjadi dan keandalan penanggalan waktu yang cukup lama.
Bahkan betapa indahnya dunia yang
telah diukir Tuhan bagi kita untuk menghuninya. Kasih-Nya lebih besar daripada
yang pemahaman kita, jauh lebih besar daripada Grand Canyon. Ditengah pro dan
kontra antara perspektif young-earth
dan old-earth. Penciptaan adalah
peristiwa sejarah yang sebenarnya, Adam dan Hawa adalah orang-orang yang nyata,
dan banjir Nuh adalah sejarah nyata juga. Tapi menemukan tanda-tanda fisik dari
peristiwa ini bisa menjadi bisnis yang rumit. Kita perlu mendorong penyelidikan
ilmiah baik dari perspektif young-earth
dan old-earth karena kesaksian firman
Allah, kebenaran firman Tuhan, dan wahyu-Nya.
Penutup
Geografi
dalam perspektif Alkitab adalah geografi yang menyaksikan bahwa Allah pencipta
dan berdaulat yang menyertai kehidupan manusia dalam dunia ciptaan-Nya.
Geografi harus berdasarkan pada God-centered
universe. Dalam perspektif ini, kekristenan membahas geografi dalam empat P yaitu place, physical, people, and
pilgrim. Geografi harus membahas kekristenan yang membentuk masyarakat yang
diberkati Tuhan Yesus. Pembelajaran Geografi harus mengapresiasi iman pada
Tuhan Yesus Kristus dan menginspirasi murid-murid untuk menjadi pengikut
Kristus yang mengelola dunia dalam konsumasi dan kasih anugerah Tuhan.